Sabtu, 22 Juli 2017

Apa Pentingnya Mentoring ???

URGENSI MENTORING DALAM MEMBANGUN GENERASI MUDA YANG ISLAMI


Mentoring merupakan aktivitas yang biasa dilakukan di luar sekolah bersama musyrif. Suatu kumpulan atau kelompok kecil yang bersama-sama mengkaji ilmu-ilmu pengetahuan khususnya yang bersifat religius modern. Mereka bersama-sama membuat suatu komitmen yang akan mereka laksanakan. Aktivitas mentoring berupa transformasi ilmu dari mentor atau musyrif kepada para aktivis. Mentoring merupakan salah satu program kerja dari ROHIS.

Secara bahasa, mentoring berasal dari bahasa Inggris mentor yang artinya penasehat. Mentor adalah seorang  yang penuh kebijaksanaan, pandai mengajar, mendidik, membimbing, membina, melatih, dan menangani oranglain, maka perkataan mentor hingga kini digunakan dalam konteks pendidikan, bimbingan, pembinaan, dan latihan. Secara istilah, ada beberapa definisi mentoring yang berbeda satusama lain, diantaranya adalah Shahizan Hasan dan Tsai Chen Chien mendefinisikan mentoring sebagai proses yang menggunakan berbagai aspek termasuk kemahiran oleh orang yang berpengalaman melalui bimbingan,pendidikan dan latihan kepada remaja bagi tujuan pembelajaran. Parsloe dan Wray, mendefinisikan mentoring sebagai proses yang menyokong danmenggalakkan seseorang supaya pembelajaran berlaku. Clutterbuck mengatakan, mentoring juga mencakup aspek melatih, membimbing, konseling dan ikatan kerjasama dengan individu lain. 

Anderson dan Russell, menyatakan bahwa mentoring merupakan pembentukan komunitas yang memerlukan kepercayaan dan perasaan ambil berat mengenai masa depan remaja. Ia juga adalah perkongsian antara pengetahuan dan kemahiran pribadi dengan remaja. M. Ruswandi dan Rama Adeyasa, menyatakan bahwa mentoring merupakan salah satu sarana pembinaan Islami (Tarbiyah Islamiyah) yang di dalamnya ada proses belajar mengajar yang berorientasi pada pembentukan karakter dan kepribadian Islam. Jadi secara umum mentoring merupakan kegiatan pendidikan yangmencakup di dalamnya tentang mengajar, mendidik, melatih, dan membinayang dilakukan dengan pendekatan saling nasehat-menasehati yang didalamnya terdapat rasa saling mempercayai satu sama lain antara dua pelaku utama yaitu mentor (penasehat utama dalam kelompok mentoring) dan mentee(peserta mentoring). Arti saling nasehat-menasehati itu adalah saling memberikan perhatian hati terhadap yang dinasehati yang bertujuan untuk kebaikan dan dilakukandengan cara mengikuti apa-apa yang dicintai Allah. 

Pendekatan saling nasehat-menasehati tersebut sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dalam firmanNya yang berbunyi :
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehatmenasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al-Ashr : 1-3)

Dari penjelasan di atas, maka nasehat-manasehati merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap muslim, oleh karena itu saling menasehati diterapkan dalam kegiatan mentoring. Pendekatan saling menasehati dalam kegiatan mentoring bertujuan untuk menciptakan suasana saling belajar, saling mempercayai, serta saling memberi pengalaman dan kebaikan yang nantinya akan memberikan perubahan ke titik yang lebih baik yakni sebuah kepribadian Islam yang menyatu dalam kehidupan sehari- hari para remaja.

Mentoring merupakan metode yang efektif dalam sebuah pembelajaran karena hanya merupakan kelompok kecil di mana pengawasan terhadap satu anggota akan lebih mudah digunakan. Mentoring bertujuan untuk membina keislaman, keimanan dan ketakwaan para anggotanya. Dalam kegiatan mentoring, proses pembinaan dilakukan oleh seorang mentor terhadap sebuah kelompok yang terdiri dari 7 hingga 12 orang secara intensif seminggu sekali. Mentor dalam hal ini berfungsi sebagai guru, teman, kakak, dan bahkan orang tua kedua bagi para binaannya yang pada umumnya disebut mentee.

Metode mentoring muncul disebabkan kurangnya pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah – sekolah umum. Dalam seminggu, peserta didik hanya disediakan waktu lebih kurang 90 menit untuk mendapatkan pengetahuan agama yang seharusnya menjadi pondasi kehidupan mereka. Waktu yang sangat singkat lebih banyak diisi dengan teori-teori tanpa tindakan untuk membentuk karakter peserta didik yang menjadikan agama sebagai hal nomor satu dalam kehidupan mereka.

Padahal dalam proses pendidikan, hal paling penting ialah bagaimana agar peserta didik mampu bersikap dengan baik dan sesuai dengan tuntutan agama. Tentunya waktu 90 menit tidak cukup untuk itu. Dengan kata lain, mentoring juga merupakan kegiatan untuk menambah pengetahuan keagamaan yang disampaikan dengan cara – cara yang menarik dan menyenangkan ( tidak monoton hanya dengan ceramah ). Mentoring juga pernah dilakukan oleh Rasulullah bersama para sahabatnya. Sehingga hal tersebut dapat dijadikan contoh tauladan yang baik bagi umat islam khususnya bagi para generasi muda agar dapat menjadi generasi muda yang islami.








English Version


THE URGENCY OF MENTORING  IN DEVELOPING ISLAMIC YOUNG GENERATION


Mentoring is an activity that is usually done outside school with musyrif. A collection or a small group that together examines the sciences especially those of a modern religious nature. They together make a commitment that they will carry out. The mentoring activity is the transformation of knowledge from the mentor or musyrif to the activists. Mentoring is one of the work programs of ROHIS.

Language, mentoring comes from an English mentor which means advisor. Mentor is a person who is full of wisdom, good at teaching, educating, guiding, coaching, coaching, and handling other people, so the mentor's words are now used in the context of education, guidance, coaching and practice. In term, there are several different mentoring definitions, among others, Shahizan Hasan and Tsai Chen Chien define mentoring as a process that uses various aspects including skills by experienced people through guidance, education and training for adolescents for learning purposes. Parsloe and Wray, defines mentoring as a process that supports and promotes a person to make learning work. Clutterbuck said, mentoring also includes aspects of training, guiding, counseling and bonding cooperation with other individuals. Anderson and Russell, stated that mentoring is the formation of a community that requires the confidence and feelings of heavy take on the future of adolescents. It is also a partnership between personal knowledge and proficiency with teenagers. M. Ruswandi and Rama Adeyasa, stated that mentoring is one of the means of Islamic development (Tarbiyah Islamiyah) in which there is a teaching-learning process oriented to the formation of Islamic character and personality. So in general mentoring is an educational activity that includes teaching, educating, training and fostering with a mutual counseling approach in which there is mutual trust between two main actors: mentor (main mentor mentoring counselor) and mentee (Mentoring participants). The meaning of mutual counseling is to give each other careful attention to the advised aims for good and dilakukand how to follow what is loved by God. This approach of counseling is in accordance with what God has commanded in His word which reads:

"For the sake of time. Indeed, man is truly in loss. Except those who believe and do righteous deeds and counsel who should adhere to the truth and counsel admonish in order to endure patience. "(Surat al-Ashr: 1-3)

From the explanation above, then the advice-manasehati is a thing to be done by every Muslim, therefore advising each other is applied in the mentoring activities. A mutual advising approach in mentoring aims to create an atmosphere of mutual learning, mutual trust, and mutual experience and goodness that will provide a change to a better point that is an Islamic personality that blends in the daily lives of teenagers.

Mentoring is an effective method of learning because it is only a small group where monitoring of one member is easier to use. Mentoring aims to foster the Islamic, faith and piety of its members. In mentoring activities, the mentoring process is done by a mentor to a group consisting of 7 to 12 people intensively once a week. Mentors in this case function as teachers, friends, older siblings, and even second parents for the mentors who are generally called mentee.

The mentoring method arises due to the lack of Islamic education lessons in public schools. Within a week, learners are provided only 90 minutes to gain the religious knowledge that should be the foundation of their lives. A very short time is filled with non-action theories to characterize learners that make religion the number one thing in their lives.


Whereas in the education process, the most important thing is how to make the students able to behave properly and in accordance with the demands of religion. Surely 90 minutes is not enough for that. In other words, mentoring is also an activity to increase the religious knowledge delivered in interesting and fun ways (not monotonous with lectures only). Mentoring also been done by Rasulullah with his companions. So that it can be a good example of a role model for Muslims especially for the younger generation in order to become a younger generation who islami.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar